Senin, 06 Februari 2012

Materi Kelas VIII : 6. Cahaya


A.     PENGERTIAN CAHAYA
Cahaya merupakan suatu gelombang elektroagnetik yang dalam kondisi tertentu dapat berkelakuan seperti suatu partikel. Sebagai sebuah gelombang cahaya dapat dipantulkan dan dibiaskan, serta mengalami polarisasi dan interferensi.

B.     PEMANTULAN CAHAYA
Karena merupakan paket gelombang, cahaya dapat dipantulkan. Jika mengenai suatu permukaan benda, cahaya akan dipantulkan.
Besar pantulan cahaya bergantung pada jenis permukaan benda. Cermin merupakan benda yang paling baik dalam pemantulan cahaya.

Ada dua macam pemantulan cahaya, yaitu:
1.      Pemantulan teratur
Berkas sinar sejajar yang mengenai permukaan bidang yang halus dan rata, akan dipantulkan sejajar. Hal ini mengakibatkan banyaknya sinar pantul yang masuk ke mata pengamat. Peristiwa ini disebut pemantulan teratur.
2.      Pemantulan baur
Berkas sinar sejajar yang mengenai permukaan bidang yang kasar atau tidak rata, akan dipantulkan ke segala arah. Hal ini mengakibatkan banyaknya sinar pantul yang tidak masuk ke mata pengamat. Peristiwa ini disebut pemantulan baur (difus)

Benda yang terlihat oleh mata ada dua macam, yaitu sumber cahaya dan benda gelap. Sumber cahaya memancarkan berkas cahaya yang masuk ke mata sehingga benda tersebut dapat terlihat. Contoh sumber cahaya : lilin, lampu, matahari, bintang, dll
Benda gelap akan terlihat oleh mata jika berkas cahaya yang dipantulkan oleh benda tersebut masuk ke mata. Benda gelap ada 3 macam :
1.      Benda bening
Benda bening adalah benda yang dapat meneruskan hampir semua cahaya yang diterimanya, contoh: kaca bening.
2.      Benda tembus cahaya
Benda tembus cahaya adalah benda gelap yang masih dapat meneruskan sebagian cahaya yang diterimanya. Contoh: kain, dan kertas tipis
3.      Benda tak tembus cahaya
Benda tak tembus cahaya adalah benda yang sama sekali tidak meneruskan cahaya yang diterimanya, contoh: triplek, karton, kayu

C.     PEMBIASAN CAHAYA
Pembiasan cahaya (refraksi) adalah peristiwa pembelokan berkas cahaya yang merambat dari suatu medium ke medium yang lainnya yang berbeda kerapatan optiknya.

 “sinar datang, garis normal, dan sinar bias terletak pada satu bidang dan ketiganya berpotongan pada satu titik”. Pernyataan tersebut dikenal dengan dengan Hukum I Snellius

“sinar datang dari medium renggang, menuju ke medium rapat dibiaskan mendekati garis normal. Sebaliknya, sinar datang dari medium rapat menuju ke medium renggang dibiaskan menjauhi garis normal”. Pernyataan ini disebut dengan Hukum II Snellius

Cahaya yang merambat dari suatu medium ke medium lain akan mengalami perubahan kecepatan. Perbandingan antara indeks bias mutlak medium tujuan dan indeks bias mutlak medium asal disebut indeks bias relatif.
Pada saat cahaya merambat dari udara ke medium lain, panjang gelombang cahaya berubah, tetapi frekuensinya tetap.
Hubungan antara indeks bias dan panjang gelombang adalah sebagai berikut:
n = λ1
      λ2

n =  indeks bias
λ1 = panjang gelombang udara
λ2 = panjang gelombang suatu medium

Prisma adalah benda tembus cahaya yang terbuat dari kaca dan dibatasi oleh dua bidang permukaan yang membentuk sudut pembias ( β ).
Sudut bias adalah sudut antara sinar bias dengan garis normal. Sedangkan sudut datang adalah sudut antara sinar datang dan garis normal.
            Berkas cahaya yang jatuh pada prisma akan dibiaskan sebanyak 2 kali karena prisma mempunyai dua bidang pembias. Sinar datang dibiaskan oleh bidang bias pertama mendekati garis normal. Sinar bias tersebut dibiaskan lagi oleh bidang pembias kedua menjauhi garis normal dan keluar dari prisma.
            Jika sinar datang dan sinar bias yang keluar dari prisma diperpanjang, kedua sinar tersebut akan mengalami perpotongan. Sudut yang dibentuk oleh perpanjangan sinar datang dan sinar bias yang keluar dari prisma disebut sudut deviasi ( D ).

D.     PEMBENTUKAN BAYANGAN CERMIN DATAR
Cermin datar merupakan benda mengkilap yang dapat memantulkan hampir semua cahaya yang mengenainya secara teratur. Sifat sifat bayangan yang terjadi pada cermin datar:
1.      Maya, karena bayangan benda tidak dapat ditangkap layar
2.      Tegak, karena posisi bayangan sama dengan posisi benda
3.      Sama besar, karena bayangan sama besar dengan benda
4.      Bersebelahan, karena letak bayangan selalu berlawanan dengan letak benda
5.      Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin
E.      PEMBENTUKAN BAYANGAN CERMIN dan LENSA CEKUNG
Cermin cekung mempunyai permukaan bagian dalam yang mengkilap sehingga dapat memantulkan hampir semua cahaya yang mengenainya. Berkas sinar datang dengan sumbu utama dipantukan mengumpul menuju ke titik fokus.

Lensa cekung bersifat divergen, yaitu menyebarkan berkas cahaya yang dibiaskan. Pembentukan bayangan oleh lensa cekung. Sifat sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung:
-          Selalu tegak
-          Selalu maya , didepan lensa
-          Selalu diperkecil
F.      PEMBENTUKAN BAYANGAN CERMIN danLENSA CEMBUNG
Cermin cembung mempunyai permukaan luar yang mengkilap sehingga dapat memantulkan hampir seluruh cahaya yang mengenainya. Sinar yang datang menuju cermin cembung dipantulkan dengan sudut yang besarnya sama dengan sudut datang.

Lensa cembung bersifat konvergen, yaitu: mengumpulkan berkas cahaya yang dibiaskan. Pembentukan bayangan oleh lensa cembung memiliki sifat bayangan:
-          Terbalik
-          Nyata, dibelakang lensa
-          Diperbesar

Materi Kelas VIII : 5. Bunyi


a.       PENGERTIAN BUNYI
BUNYI adalah suatu hasil dari benda yang bergetar berupa getaran atau gelombang yang merambat dan memerlukan medium

b.      SYARAT TERJADINYA BUNYI
1.      Adanya sumber bunyi
2.      Adanya medium sebagai alat perantara
3.      Adanya pendengar atau penerima

c.       KARAKTERISTIK GELOMBANG BUNYI
1.      Desah atau nada
Desah adalah frekuensi yang tidak teratur , sedangkan Nada merupakan bunyi yang memiliki frekuensi yang teratur.
2.      Kekuatan bunyi
Faktor yang memperngaruhi kekuatan bunyi adalah amplitudo, jenis medium, dan jarak ke pendengar
3.      Warna bunyi
Keunikan setiap bunyi dengan bunyi yang lainnya yang mempunyai frekuensi yang sama
4.      Hukum Marsenne
“Frekuensi getaran mempengaruhi tinggi dan rendahnya nada, amplitudo getaran sangat mempengaruhi kuat dan lemanya nada”
            F = 1        F
      2l   ρ . A

d.      PENGELOMPOKAN BUNYI
1.      Infrasonik
Gelombang bunyi yang frekuensinya dibawah 20Hz
Contoh: anjing, kucing dan jangkrik
2.      Audiosonik
Gelombang bunyi yang frekuensinya antara 20Hz – 20.000Hz
Contoh: manusia
3.      Ultrasonik
Gelombang bunyi yang frekuensinya diatas 20.000Hz
Contoh: kelelawar dan lumba – lumba
Gelombang ini dapat dimanfaatkan untuk:
-          Radar
-          USG
-          Mengukur kedalaman laut

e.       RESONANSI
Ikut bergetarnya suatu benda karena pengaruh getaran benda lain. Peristiwa resonansi yang bermanfaat dalam kehidupan sehari hari:
1.      Resonansi gendang telinga
2.      Mengukur cepat rambat bunyi di Udara
3.      Alat musik
f.       CEPAT RAMBAT BUNYI
Jarak yang ditempuh oleh gelombang bunyi setiap satu sekon.
v = S
       t
            v = cepat rambat bunyi
            s = jarak yang ditempuh
            t = waktu yang digunakan

g.       PEMANTULAN BUNYI
Hukum pemantulan bunyi:
“ bunyi datang, garis normal, bunyi pantul terletak pada satu bidang datar. Sudut datang sama dengan sudut pantul”
GAUNG adalah bunyi pantul yang terdengar bersamaan sebagian dengan bunyi asli sehingga merusak bunyi asli.
GEMA adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi aslinya.

Materi Kelas VIII : 4. Getaran dan Gelombang


-          GETARAN
Getaran adalah gerakan bolak balik melewati titik keseimbangan dalam waktu tertentu
Peristiwa getaran dalam kehidupan sehari-hari yaitu : dawai gitar yang dipetik, drum yang dipukul, pegas yang digetarkan dan ayunan.

PERIODA dan FREKUENSI GETARAN
PERIODA adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu getaran.
T = t
                              n
T = peioda getaran
t = waktu
n = jumlah getaran yang dilakukan

FREKUENSI adalah jumlah getaran yang dilakukan tiap satu sekon
f =  n
       t
            f = frekuensi
            n = jumlah getaran yang dilakukan
            t = waktu
Hubungan Frekuensi dan Perioda
frekuensi adalah kebalikan dari perioda. Hingga dapat dituliskan:
f = 1                 atau                  T = 1
      T                                               f



-          GELOMBANG
            Gelombang adalah getaran yang merambat pada medium tertentu pada selang waktu tertentu.

Gelombang Transversal
            Pola gelombang yang merambat menjauhi sumber getarnya. Arah getar gelombang tegak
lurus dengan arah perambatannya
Gelombang Longitudinal
            Gelombang yang merambat membentuk pola rapatan – rapatan dan renggangan – renggangan. Arah rambatnya berimpit dan sejajar dengan arah getaran tiap – tiap bagian.

PERIODE DAN FREKUENSI GELOMBANG
Periode gelombang adalah waktu yang diperlukan untuk terjadi satu gelombang, dan waktu untuk menempuh jarak satu panjang gelombang. Dengan kata lain satu periode akan menempuh jarak sejauh satu panjang gelombang.